Rabu, 02 April 2008

Berthariqat Why Not

Di kalangan pesantren nama Thariqat tidaklah asing. Begitu juga di kalangan para penganut ahlussunah wal Jama'ah.

Namun di kalangan umat Islam pada umumnya ada yang masih asing dengan kata Thariqat. Akan tetapi bagi mereka yang menyukai dunia spiritual saya kira tidaklah asing dengan Thariqat.

Thariqat secara bahasa artinya jalan. Dalam hal spiritualitas, bisa diartikan sebagai jalan how to get best way to God. Bagaimana agar seseorang bisa mencapai ma'rifat akan Tuhan. Di dalam Thariqat melalui seorang guru Mursyid (pembimbing) akan diajarkan apa dan bagaimana tahapan-tahapan sang pejalan (salik) untuk mencapai maqomat-maqomat (stasiun) menuju Sang Khaliq.

Tidak mudah meniti jalan spiritual. Diperlukan Guru Mursyid bagi setiap orang yang akan menempuhnya. Inilah yang membedakan jalan spiritual di Thariqat dengan yang lainnya.

Dalam Thariqat guru Mursyid pun tidak bisa sembarang orang. Dia adalah orang yang sudah mendapatkan lesensi bimbingan yang sudah punya akta IV dalam hal spiritualitas yang diberikan oleh guru mursyidnya, bukan berdasarkan hasil musyawarah sebuah ormas agama ataupun takmir masjid.

Pejalan spiritual tanpa guru Mursyid, bisa diibaratkan seorang yang akan melalui hutan belantara penuh jurang terjal, banyak binatang buas dan penyamun di dalamnya tanpa pembimbing. Resiko tersesat dan dan diterkam binatang buas sangatlah besar.

Salam

Tidak ada komentar: