Rabu, 17 September 2014

Hati Yang Hidup


Hati Yang Hidup

By : Agus M

Seorang guru, Syeh yang sedang menasehati beberapa orang muridnya mengatakan, jika orang hatinya telah hidup dengan dzikrulloh maka segala perbuatannya bisa menjadi ibadah, diamnya, buang air kecilnya, beraknya , ketika sedang berhubungan badan dengan istri semuanya bisa menjadi ibadah kepada Alloh. Apalagi  saat di jalan, saat melihat perempuan secantik atau sejelk apapun . Saat ditempat kerja, apalagi saat duduk bersila berdzikir, apalagi puasanya dan apalagi sholatnya merupakan ibadah-ibadah yang menyegarkan hati.

Namun jika orang hatinya mati, yang tidak pernah dihidupkan dengan dzikir kepada Alloh, maka bisa kebalikannya. Jadi maksiat dan dosa . Saat makan minumnya , semuanya dalam rangka memperturutkan nafsu walapun dari rizki yang halal. Diamnya  bermaksiat ,karena lupa kepada Alloh. Orang akan mudah mengeluh tidak bersyukur selalu merasa menjadi orang yang serba kekurangan , bersedih tidak ingat akan nikmat-nikmat yang ada. Merasa kurang puas terus, bermimpi terus, dendam dengan tetangga, hasud, dengki, bahkan bisa berencana jahat. Apalagi bicaranya, apalagi saat berkumpul dengan orang banyak, banyak salahnya ketimbang benarnya.

Ketika berkumpul bersama istri, nafsu yang dikedepankan, sebarapa puas, seberapa lama, berapa kali seminggu, marah kalau pelayanan tidak memuaskan, hanya memenuhi hajat biologis. Bisa menjadi maksiat lahir batin kepada Alloh.

Sholatnya bisa menjadi maksiat, tubuh bertakbir, tapi hati ke mana-mana, tidak sopan berhadapan dengan Tuhannya tapi hatinya ada di tempat lain. Batinmu adalah lahirmu dihadapan-Nya. Bisa anda bayangkan jika anda ketamuan seseorang duduk di depan anda ngobrol ke sana ke mari, tapi tidak melihat anda tengok ke sana kemari tidak sadar dengan apa yang diucapkan, bahkan kadang-kadang bangkit berdiri berjalan ke sana kemari tidak perduli dengan anda sedikitpun, walaupun berkali-kali menyebut nama anda.

Hati yang lupa kepada Alloh, jangankan aktifitas-aktifitas lahir yang berbaju dunia, saat bekerja saat di kantor, keuntungan materi yang dipikirkannya selalu, seberapa banyak bonus yang akan didapat, seberapa besar gajihku, kapan naik pangkat , tidak puas dengan penghasilan yang ada dan seterusnya. Aktifitas akhirat yang jelas-jelas asalnya ibadah juga bisa berbalik menjadi aktifitas duniawi dan bahkan jadi bernilai maksiat kepada Alloh SWT.

Jika seseorang pergi ke masjid yang mestinya ibadah, bisa menjadi maksiat karena ternyata maksud hatinya bukan karena ALLOh, namun karena ingin dikatakan orang alim, ingin diangkat jadi ketua ta’mir, ingin dijadikan menantu pak haji, atau ada juga yang menjadi aktifitas duniawi, karena ingin pangkatnya naik, ingin rizkinya bertambah, ingin dagagnnya laris, ingin anaknya jadi pegawai negeri.

“Wah, terus bagimana dengan aktiftas dunianya kalau begitu, dasar orang gila. Gila harta, gila kedudukan, gila pangkat”. Di depan Tuhan saja  masih memikirkan begituan, apakah lupa bahwa dosanya telah menumpuk setinggi gunung, apakah lupa kalau dosa-dosa itu tidak terampuni bakal menjadi orang yang celaka ?  Mengapa  menambah dosa   terus.

“Laahaula wala quwwata Illa Billahil’aliyyil ‘adzim”

Hati yang Hidup adalah hati yang selalu dipenuhi dengan dzikrulloh, hati yang ingat dan diingat Alloh.

“Ingatlah kamu semua kepada-Ku maka Akupun akan mengingatmu” (al-Hadist)

“Ingatlah hanya dengan berdzikir kepada Alloh hati akan menjadi tenang”

Hati yang khusu, hati yang selamat karena dzikir, saat diamnya saja bisa merupakan ibadah besar apalagai geraknya. Hati yang selalu dzikir tidak pernah berhenti ibadah, kendati sekujur tubuhnya diam, bahkan saat tidur sekalipun.

Walaupun kelihatannya sedang duduk berdiam diri, namun hatinya sedang dipenuhi rasa syukur kepada Alloh, hatinya sedang bertafakkur mengagumi penciptaan Alloh, hatinya sedang berdoa untuk anaknya, istrinya, suaminya, bahkan kepada tetangganya sekalipun senantiasa memusuhinya.

Saat berkumpul , berjima’ dengan istrinya, hatinya terus berputar bermunajat kepada Alloh, berdoa semoga diberikan kekuatan menjaganya dari api neraka, semoga anak-anknya menjadi shalih-shalihah, tidak sekadar pemenuhan kepuasan sexsual belaka.

Saat melihat wanita sejelek apapun, hatinya akan tertuntun untuk tidak membenci dan berpikir buruk, karena dia sadar ia adalah Ciptaan-Alloh yang bisa jadi secara ruhani bisa lebih mulia ketimbang dirinya kendati secara fisik dikatan jelek oleh orang.

Melihat wanita cantik, Subhanalloh, Maha Suci Alloh dengan segala ciptaan-Nya. Doakan semoga hatinya secantik rupanya.
Ada yang pusarnya kelihatan ? Masya Alloh, semoga Engkau mengampuninya, semoga aku diselamatkan dari fitnah wanita dan kejahatannya.  Jauhkan anak-anak perempuanku , keluargaku dari keumungkaran dan maksiat kepada-Mu.

Bagaimanakah dengan anda ?

“Ingatlah bahwa dzikir kepada Alloh itu lebih besar “

### 





Tidak ada komentar: