Rabu, 15 Oktober 2014

NU Ajarkan Islam Damai Beda dengan Islam Wahaby

Mbah KH.Hasyim As'ary, Pendiri NU. 

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia selalu mengajarkan perdamaian dan hidup rukun dengan agama lain. NU sangat menghargai perbedaan dan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. 

Untuk itu NU sangat berbeda dengan gerakan Islam Garis Keras atau Wahaby yang selalu mendengungkan pembentukan negara Islam di mana-mana. Selain itu kaum wahaby ini juga sering mengartikan salah tentang jihad yang dimaknai sebagai perang melawan kelompok di luar kelompoknya. 

Wakil Ketua PBNU H Asad Said Ali  mengajak umat NU untuk waspada terhadap gerakan ekstrem yang mengatasnamakan agama. Asad menyebutkan pemahaman soal kepemimpinan, jihad, dan kafir yang membedakan secara terang antara NU dan gerakan ekstrem.

H Asad dalam satu kesempatan di Yogyakarta, yakni di halaman SDNU Yogyakarta, di hadapan Jama'ah haji Indonesia, belum lama ini , mengatakan, “Ada tiga perbedaan mendasar antara NU dan gerakan Islam radikal seperti ISIS, Al-Qaeda dan kawan-kawannya. Pertama, soal Imamah atau kepemimpinan. Kalau kita Nahdlatul Ulama, terserah memilih bentuk kepemimpinan seperti apa, yang penting cocok. Di Indonesia kita memilih bentuk demokrasi. Kalau mereka, kepemimpinan harus khilafah”, kata H Asad , seperti dilaporkan NU Online.

Untuk soal jihad, mereka memahaminya sekadar perang. Menurut pemahaman mereka, setelah turun surat at-Taubah tentang perintah perang, ayat-ayat tentang jihad dakwah dan jihad melawan hawa nafsu otomatis terhapus.

Sebelum menyebutkan soal ketiga, H Asad mengajak warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gerakan berbahaya. “Namun upaya memberantas gerakan ekstrem Islam di Indonesia tidaklah sulit asalkan pemerintah Indonesia berani bertindak tegas,” kata Asad.

Mereka, Asad melanjutkan, dengan mudah mengafirkan siapa saja yang tidak sejalan dengan pikiran dan idealisme mereka. Siapa yang tidak berjuang mendirikan khilafah Islamiyah seperti mereka, akan dituduh kafir.

Setelah menjelaskan beberapa hal tentang ISIS dan gerakan Islam radikal, H As'ad berpesan kepada para ibu-ibu yang aktif di Muslimat atau Fatayat NU untuk mendidik dan menjaga anak-anak mereka sejak dini. ###

Tidak ada komentar: