Sabtu, 27 Desember 2014

Ini Dia Video ISIS Tantang TNI,POLRI dan BANSER

Video ISIS Indonesia Tantang TNI Polri dan Banser NU

ANCAMAN Khilafah di Indonesia untuk menghancurkan NKRI Semakin Nyata. Mereka pun sudah berani terang-terangan menantang TNI, POLRI dan BANSER NU di Indonesia. Dalam videonya yang diunggah di youtube, salah satu anggota ISIS mengumbar tantangannya itu menunggu kedatangan TNI, POLRI dan Banser. Ia juga menyatakan akan mendatangi mereka jika tidak mau datang kepadanya.

Vidoe di youtube itu kini sudah banyak diduplikasikan dan diunggah ulang oleh beberapa pemilik akun youtube dengan maksud mengingatkan dan waspada akan keberadaan dan ancaman ISIS ini yang mengancam keutuhan NKRI. 

Alloh Maha Adil, Alloh Maha Rahman Rahim. Islam tidak memerintahkan kekerasan. Islam tidak mengajarkan pembantaian kecuali kepada pihak yang terang-terangan memusuhi Islam.

ISLAM juga tidak mengajarkan pemaksaan agama kepada orang lain. Al-Quran telah dengan tegas mengajarkan Prinsip " Lakum Dynukum Walyadin" _"Bagimu agamamu dan bagiku agamaku" . Allohu Akbar. Laahaula walaaquwwata Illa Billah. Indonesia adalah Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika yang damai,  menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa dalam banyak perbedaan tanpa pemaksaan dan kekerasan. NKRI harga Mati !@###

Selasa, 16 Desember 2014

Mysteri Rumah Putih, Satu-satunya Yang Selamat dari bencana Tanah Longsor Banjarnegara



Rumah Fatimah,bercat putih satu-satunya yang Selamat dan utuh, sementara 53 rumah    lainnya, rata dengan tanah. ajaib.

Saat Presiden Joko Widodo meninjau lokasi Tanah Longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, Ia diberikan kesempatan untuk melihat langsung sebuah fenomena ajaib di balik musibah. Sesuatu yang tidak masuk hitungan akal biasanya.

Tangan Tuhan ada di mana-mana. Ia Berkuasa untuk menyelamatkan siapapun hamba yang dipilih-Nya dari bencana sedahsyat apapun, yang tak masuk akal sekalipun.

Keajabian Tuhan Yang Maha Kuasa itupun ada di balik bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, pada Jumat maghrib (12/12/2014) lalu.

Adalah Fatimah (30), salah satu penduduk dusun ini yang sedang hamil 9 bulan selamat beserta rumahnya yang masih utuh kokoh berdiri. Rumah Fatimah berada di deretan paling atas di antara ratusan rumah lainnya. Ukuran logika manusia rumahnya adalah yang pertama tergerus lumpur. Namun Tuhan berkehendak lain, Tuhan melindungi rumahnya sementara ratusan rumah lain rata dengan tanah.

Fatimah sendiri yang saat kejadian berada dikebun samping rumahnya untuk memetik sayur sebagai persiapan makan malam keluarga. Fatimah selamat tak ada luka sedikitpun dan ditemukan oleh Tim SAR beberapa jam setelah musibah dalam kondisi lunglai, terendam lumpur setinggi perutnya. Ia kini dirawat di Puskesmas Karangkobar,menunggu persalinan anak kedua bersama bibinya, Sanis, sebagai satu-satunya anggota keluarga yang selamat dalam musibah tersebut.

Suami Fatimah, anak pertamanya yang masih berusia 7 th, ayahnya dan kedua mertuanya hingga kini belum ditemukan Tim SAR. Di dalam rumahnya kosong, kemungkinannya saat musibah terjadi semuanya lari keluar rumah kemudian disergap oleh dahsyatnya longsoran tanah dari tebing setinggi sekitar 300 m persis di atas rumahnya. 


Bidan yang merawatnya mengatakan, kondisi kandungan Fatimah dalam kondisi sehat. Hanya ibunya masih nampak sock dan masih lemah.

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi longsor sempat tertegun dan takjub seolah tak percaya akan fenomena rumah Fatimah yang masih kokoh tegak berdiri. "Ini kejaiban Tuhan, ajaib", kata Presiden Jokowi sambil memandangi rumah bercat putih itu. 


Terlihat sangat jelas, bekas longsoran tanah seolah menghindari rumah putih itu, aliran longsor menerjang melewati samping kanan dan kiri rumah tersebut.

Who is Fatimah ? dan Rumah kekuatan macam apa yang Ia miliki ? sehingga selamat dari amukan Longsor dahsyat itu ? 




"Alloh yang menuntun Fatimah agar selamat. Alloh yang memberikan mukjizat kepadanya", kata Sanis (55), bibi Fatimah sambil menunggu keponakannya untuk melahirkan.

Sanis menceritakan, kalau Rumah Fatimah adalah rumah biasa, layaknya rumah lainnya. Hanya rumah Fatimah setiap sore memang dipakai untuk aktifitas belajar baca Al-Quran anak-anak sekitar dusun Jemblung. "Ya Fatimah pun ikut mengajar anak-anak tersebut, Fatimah sejak kecil rajin ngaji dan sampai sekarang masih rajin mulang (mengajar) TPQ di rumahnya", kata Sanis. 


Fatimah dan rumahnya adalah Ayat Tuhan yang sengaja ditinggalkan Sang Pencipta agar menjadi pelajaran bagi  yang masih hidup.  Subhaanalloh. Allohu Akbar !

                        
Fatimah, duduk lemas dalam perawatan Puskesmas Karangkobar, Banjarnegara pasca bencana tanah longsor. foto: kompas.com

Minggu, 14 Desember 2014

Ratusan Orang Hilang Ditelan Tanah Longsor di Banjarnegara

Puluhan Satgas Banser Banjarnegara, ikut menjadi relawan di Dusun Jemblung di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang Rata dengan tanah setelah diterjang tanah longsor dari bukit di atasnya, Jumat malam. foto: kompas.com


Ratusan Orang Hilang Ditelan Tanah Longsor di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jawa Tengah;-Lebih dari 100 orang belum ditemukan akibat tertimbun tanah longsor di sebuah pegunungan masuk wilayah Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah hari Sabtu. Hingga Sabtu malam TIM SAR , Polisi dan TNI, dibantu para relawan Banser NU baru berhasil mengevakuasi 20 jenazah. Lainnya masih dalam pencarian. Sulitnya medan dan hujan yang terus mengguyur mengakibatkan upaya evakuasi korban mengalami kesulitan.

"Hingga saat ini, kami bersama seluruh tim dibantu warga yang selamat masih terus berupaya mencari korban. Laporan yang masuk ke kami masih simpang siru, yang jelas lebih dari 100 orang yang tertimbun dan belum ditemukan", kata Hadi Supeno, Wakil Bupati Banjarnegara, kepada The Jakarta Post, Sabtu.

Ia mengatakan, lonsor kecil-kecil sebanarnya sudah terjadi sejak Kamis, namun puncaknya terjadi pada Jumat malam yang menimbun satu gerumbul yakni Gerumbul Jemblung di Desa Sampang tersebut. Pertolongan tidak dapat segera dilakukan karna medan yang sulit , banyak akses jalan tertimbun longsor ke lokasi kejadian. Mobil dan alat berat tidak bisa masuk atas banyaknya lokasi lonsgor.

"Jadi sampai sekarang masih kita lakukan upaya manual menembus lokasi dengan jalan kaki, dan alat berat pelan-pelan diarahkan ke sana sambil membuka akses jalan yang tertimbun longsor", kata Hadi Supeno. Bencana tanah longsor di Banjarnegara ini juga memutus akses jalan menuju arah Timur, ke Dieng, Wonosobo dan Semarang.

Sementara itu, Komandan Kodim 0704 Banjarnegara, Letnan Kolonel Edi Rohmatulloh, yang ikut memimpin jalannya evakuasi mengatakan, sekitar 10 ha lebih area tanah yang longsor di gerumbul Jemblung dengan jumlah penduduk 300 orang lebih. "Korban yang selamat dan sudah kita data sebanyak 200 jiwa. Sisanya dipastikan tertimbun longsor dan belum bisa ditemukan", kata Letkol Edi Rohmatulloh.

Korban yang selamat, diungsikan ke sejumlah rumah penduduk yang aman sebagian lagi dirawat di rumah sakit karna menderita luka-luka akibat terbentur benda keras di rumahnya saat kejadian.

"Situasinya sangat menyeramkan, kami semua panik rasanya seperti kiamat.Kami tidak tau tetangga saya apakah masih hidup karna rumahnya habis disapu tanah longsor", kata Ahmadi (45), warga Jemblung di pengungsian. Ia mengatakan Tanah lonsgor itu berasal dari sebuah bukit di atas desanya. " Kejadiannya sekitar Jumat menjelang maghrib, tiba-tiba kami mendengar seperti guruh menubruk desa kami", kata Ahmadi. Menurutnya, adalah bukit setinggi sekitar 300 m dan panjang 100 m yang runtuh menimbun hidup-hidup warga di sini.

Bencana tanah Longsor di Banjarnegara memang terjadi setiap tahun saat musim hujan dan selalu merenggut korban jiwa. Terparah adalah longsor yang melanda Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu pada Januari tahun 2006. Peristiwa tanah longsor yang dikenal dengan tragedi Sijeruk ini telah mengubur hidup-hidup 240 warga Sijeruk bersama 102 rumah mereka.

Tanah longsor ketika itu menimpa satu komplek dataran tinggi di Desa Sijeruk dan hanya menyisakan 97 orang saja yang nyawanya terselamatkan. Bekas longsoran tersebut kemudian ditinggalkan warganya. Selain tidak aman, yang masih hidup merasa trauma akan bencana yang mengubur hidup-hidup sejumlah anggota keluarga. Mayoritas tidak diketemukan jasadnya karena besarnya longsoran. Sijeruk kini menjadi desa "hantu" yang seram, banyak rumah yang hanya terlihat atapnya, dan jarang orang berani menyentuh wilayah tersebut, karna takut akan isu hantu. ###