Kamis, 28 April 2016

Peringati Harlah NU, Puluhan Ribu Warga NU Banyumas Menolak Salafy Wahaby



Sekaitar 20 000 warga NU dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menegaskan diri menolak gerakan Salafy Wahaby di wilayahnya. Menurut mereka kelompok tersebut sering merusak persaudaraan sesama muslim dan berpotensi menimbulkan konflik horisontal.

Hal itu diungkapkan dalam acara Harlah NU ke 93 di alun-alun kota Purwokerto, akhir April 2016 ini. Seluruh elemen NU hadir pada acara apel akbar ini. 

NU Banyumas juga mengeluarkan statemen tegas  menolak gerakan Islam Salafy Wahaby dengan segala macam bentuknya berkembang di Tanah Air. Hal itu dikarenakan gerakan Islam radikal mereka akan membahayakan keutuhan NKRI. 

"Oleh karna itu kami dengan tegas meminta agar pemerintah bersikap tegas dan membubarkan segala perkumpulan mereka karna sudah membahayakan negara", kata KH.Hasan Maulana , Ketua PCNU Banyumas  dalam pidatonya. 


Dalam pernyataan sikapnya Ia menegaskan, NU Kabupaten Banyumas tetap berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dalam Bingkai Bhineka tunggal Ika. NU sangat menjunjung tinggi Toleransi dalam hidup Berbangsa dan Beragama dengan segala bentuk perbedaan yang ada. 

"Kami mengutuk keras segala bentuk Gerakan Radikalisme , terorisme serta Faham Islam garis keras yang Hendak merongrong keutuhan NKRI yg mengibarkan Bendera Khilafah Islamiyah atau Negara Islam. Hal itu merupakan bahaya laten Bangsa dan berpotensi makar", tegas KH. Hasan Maulana. ###



NU Banyumas meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk segera membubarkan ormas ormas termasuk ormas Islam yang gemar melakukan anarkisme dan radikalisme. Pemerintah harus bertindak tegas dengan membubarkan gerakan Islam Khilafah yg telah dengan jelas melawan Pancasila dan UUD 1945. ###
____

NU Banyumas Minta Kejaksaan Agung Segera Eksekusi Mati Bandar Narkoba




PURWOKERTO :Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyumas , Jawa Tengah mendesak Kejaksaan Agung untuk segera mengeksekusi mati para terpidana mati gembong Narkoba dan tidak menunda-nundanya lagi. Penundaan terlalu lama dinilai berbahaya karna para napi itu nampak tidak jera dan tetap melakukan kegiatan bisnis haramnya dari dalam sel. 

Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah pernyataan sikap bersama dalam apel akbar yang Harlah NU ke 93 oleh Keluarga Besar warga NU Kabupaten Banyumas yang diikuti oleh sekitar 10 ribu warga NU di alun alun Purwokerto belum lama ini. Menurutnya Kabupaten Banyumas sebagai tetangga kabupaten terdekat dari Pulau Nusakambangan, Cilacap sangat terdampak dari peredaran bisnis narkoba.  



"Jadi tidak perlu lagi ada alasan yang bertele-tele untuk mengesekusi mereka. Mereka adalah bahaya laten perusak generasi muda yang harus segera dihabisi sebelum bertambah lagi korban yang lebih banyak", kata Muktamir,  Panitia Harlah NU ke 93 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Ia menegaskan, sejauh ini pemerintah terlalu toleran dengan para bandar Narkoba dan telah memberi kesempatan yang berlebihan. Sebagai dampaknya peredaran narkoba sulit diberantas karna sebagian gembongnya mengendalikannya dari dalam penjara. "Termasuk yang berada di lapas super ketat Nuakambangan saja mereka tidak jera. Maka dengan ini kami meminta agar para napi narkoba di NUsakambangan yang memang sudah divonis mati untuk segera dieskekusi", tegas Muktamir.

Selain tentang Narkoba, NU Banyumas juga mengeluarkan statemen tegas  menolak gerakan Islam Salafy Wahaby dengan segala macam bentuknya berkembang di Tanah Air. Hal itu dikarenakan gerakan Islam radikal mereka akan membahayakan keutuhan NKRI. 




"Oleh karna itu kami dengan tegas meminta agar pemerintah bersikap tegas dan membubarkan segala perkumpulan mereka karna sudah membahayakan negara", kata KH.Hasan Maulana , Ketua PCNU Banyumas  dalam pidatonya. 

Dalam pernyataan sikapnya Ia menegaskan, NU Kabupaten Banyumas tetap berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dalam Bingkai Bhineka tunggal Ika. NU sangat menjunjung tinggi Toleransi dalam hidup Berbangsa dan Beragama dengan segala bentuk perbedaan yang ada. 


"Kami mengutuk keras segala bentuk Gerakan Radikalisme , terorisme serta Faham Islam garis keras yang Hendak merongrong keutuhan NKRI yg mengibarkan Bendera Khilafah Islamiyah atau Negara Islam. Hal itu merupakan bahaya laten Bangsa dan berpotensi makar", tegas KH. Hasan Maulana.

NU Banyumas meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk segera membubarkan ormas ormas termasuk ormas Islam yang gemar melakukan anarkisme dan radikalisme. Pemerintah harus bertindak tegas dengan membubarkan gerakan Islam Khilafah yg telah dengan jelas melawan Pancasila dan UUD 1945. ###
____