Selasa, 16 September 2014

Bercerminlah dan Jangan Putus Asa

Bercerminlah dan Jangan Putus Asa
Oleh : Agus Mar

Hadist yang dikutip oleh ‘Aidh al-Qarni dalam bukunya La-Tahzan (jangan bersedih) sungguh sangat menyejukkan kepada mereka yang giat berdakwah di jalan Alloh. Hadist tersebut juga bisa menenangkan kepada para pejalan spiritual yang kerap mendapat tentangan dan cercaan di tengah masyarakat.
Hadist tersebut berbunyi seperti ini :
”Barangsiapa membuat Alloh Ridha namun orang-orang tidak menerima, maka Alloh akan ridha kepadanya dan akan menjadikan orang-orang itu ridha kepadanya. Dan, barangsiapa membuat Alloh tidak menerima namun orang-orang ridha kepadanya , maka Alloh  akan tidak menerimanya dan membuat orang-orang itu tidak menerimanya”.
Jangan pernah berputus asa atas perjuangan di jalan-Nya dan jangan pernah merasa bahwa anda sudah kehabisan jalan dan  sudah tidak ada jalan lagi untuk mendakwahkan pesan-pesan-Nya, jangan pernah berpikir buruk –bersu’udhon--bahwa orang-orang disekitar anda tidak mau diajak untuk berada di jalan-Nya. Karena pikiran semacam itu sama artinya anda meragukan firman Alloh :
“Barang siapa bertakwa kepada Alloh, maka Alloh akan membuatkan jalan keluar kepadanya dan akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”.
Yang harus diketahui  bahwa tidak ada kewajiban sama sekali bagi anda untuk merubah masyarakat menjadi merah, hijau atau seperti yang anda inginkan. Anda tidak akan  dimintai tanggung jawab atas keadaan mereka yang tidak mau berubah  , kendatipun mereka tetap dalam perbuatan maksiat, asalkan berbagai upaya semampu  anda telah dilakukan untuk menyadarkan mereka.Lain halnya kalau anda diam seribu bahasa tanpa pernah berupaya dengan kemungkaran-kemungkaran, dengan kemalasan yang ada di masyarakat sekitar anda, maka akan ada pertanyaan kelak untuk apa ilmu anda digunakan.
          Dan yang harus dicatat, bahwa jika Alloh menghendaki masyarakat di sekitar anda menjadi orang-orang yang beriman, maka mereka pasti akan menjadi orang-orang mu’min lantaran ceramah anda.
          “Innal Huda, Hudalloh” , petunjuk itu milik Alloh semata. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak ada seorangpun yang sanggup menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disestkan Alloh maka tidak ada yang sanggup untuk memberikan petunjuk.
Yang menjadi pertanyaan justru, sudahkah anda menyampaikan pesan-pesan-Nya atas izin dan rekomendasi-Nya. Sudahkah anda mengantongi Ridha-nya ? Jangan-jangan malah diri kita yang menjadi penyebab semuanya, jangan-jangan diri kita yang masih terhalang akan rahmat-Nya, karena kesombongan, ke-egoan dan perasaan paling bener.
Adakalanya bertafakkur itu lebih berharga dan utama ketimbang ibadah lainnya. Maka bertafakur tentang diri ini amatlah  penting, masyarakat yang sulit diajak bicara atau kita yang keras kepala. Atau mungkin kita sendiri dulu   yang sesungguhnya  perlu membenarkan langkah-langkahnya secara benar baik dihadapan-Nya maupun di hadapan mereka.  
Kayunya  yang memang keras, ataukah senjata pemotongnya  yang tumpul. Kayu jati memang keras dan karenanya akan kesulitan kalau menggunakan pedang yang tumpul apalagi memakai pisau cukur , tapi kerasnya kayu jati  menjadi tak  berarti kalau kita gunakan gergaji mesin yang tajam.Namun betapaun lemah dan lembeknya batang pisang anda tetap akan mendapatkan kesulitan kalau senjata yang digunakan sejenis silet atau besi tumpul.
Hidts ini harus diyakini betul, “Jika kamu  menolong Alloh, maka Alloh pun akan menolongmu,dan Alloh akan memantapkan langkah-langkahmu”
          Adakalanya kita lupa diri dan terbawa emosi, nafsu. Telitilah diri kita sendiri, sedang berdakwah mencari perhatian-Nya ataukah sibuk mencari sanjungan  orang-orang? Sedang berusaha disanjung oleh-Nya atau sibuk mencari popularitas ? Sedang mencari kehormatan di sisi-Nya ataukah  sedang gila hormat, sehingga orang-orang semuanya merasa wajib menghormati anda karena anda ustdaz .
Cermin pasti sangat berguna bagi kita. Kita tidak akan mengetahui pakaian belakang kita rapih atau tidak kalau tidak bercermin. Masukan orang lain pun bisa dijadikan cermin. Jadikanlah hinaan dan cercaan mereka sebagai cermin berharga. Justru kalau anda dipuja terus menerus dan anda merasa suka karenanya maka anda sudah  menjadi orang yang terlena  dan tertipu.
Bersihkan hati , agar menjadi cermin yang terang dan mampu melihat jelas benda-benda didepannya.
Alloh Maha  Suci. Berusahalah terus mensucikan hati . Perbanyaklah dzikir kepada-Nya agar kesucian Rabbani bertemu dan menyapa hati anda. Karena anda tau pasti bahwa air  akan  bercampur dengan air , dan tidak akan bisa bersatu  dengan minyak.
Hadits Qudsi ini pun sangat menyejukkan, “Barang siapa mendekat kepadaKu dengan berjalan makan Aku akan mendekatinya sambil berlari”,
Jangan ragukan Kasih sayAng-Nya, Ia Maha Rahman Rahiem, tapi janganlah disalahgunakan, kerana dia juga punya sifat Syadiidul’Ngiqob (Penghukum yang keras).
“Ya, Alloh kuatkanlah kami untuk selalu berada di Jalan-MU. Jadikanlah kami sebagai orang-orang pemberi petunjuk yang mendapatkan petunjuk dari-MU”. Hasbunalloh wa ni’mal wakil, Cukuplah Alloh sebagai pelindung dan pemberi petolongan kepada kami.

###
Purwokerto ,  9 agustus, 2006




Tidak ada komentar: