Bercerminlah
dan Jangan Putus Asa
Oleh : Agus Mar
Hadist yang dikutip oleh ‘Aidh al-Qarni dalam bukunya La-Tahzan (jangan bersedih) sungguh
sangat menyejukkan kepada mereka yang giat berdakwah di jalan Alloh. Hadist
tersebut juga bisa menenangkan kepada para pejalan spiritual yang kerap mendapat tentangan dan cercaan di tengah masyarakat.
Hadist tersebut berbunyi seperti ini :
”Barangsiapa membuat Alloh Ridha namun
orang-orang tidak menerima, maka Alloh akan ridha kepadanya dan akan menjadikan
orang-orang itu ridha kepadanya. Dan, barangsiapa membuat Alloh tidak menerima
namun orang-orang ridha kepadanya , maka Alloh
akan tidak menerimanya dan membuat orang-orang itu tidak menerimanya”.
Jangan pernah berputus asa atas perjuangan di jalan-Nya dan jangan
pernah merasa bahwa anda sudah kehabisan jalan dan sudah tidak ada jalan lagi untuk mendakwahkan
pesan-pesan-Nya, jangan pernah berpikir buruk –bersu’udhon--bahwa orang-orang
disekitar anda tidak mau diajak untuk berada di jalan-Nya. Karena pikiran
semacam itu sama artinya anda meragukan firman Alloh :
“Barang siapa bertakwa kepada Alloh, maka Alloh akan membuatkan
jalan keluar kepadanya dan akan memberikan rizki dari arah yang tidak
disangka-sangka”.
Yang harus diketahui bahwa
tidak ada kewajiban sama sekali bagi anda untuk merubah masyarakat menjadi
merah, hijau atau seperti yang anda inginkan. Anda tidak akan dimintai tanggung jawab atas keadaan mereka
yang tidak mau berubah , kendatipun
mereka tetap dalam perbuatan maksiat, asalkan berbagai upaya semampu anda telah dilakukan untuk menyadarkan
mereka.Lain halnya kalau anda diam seribu bahasa tanpa pernah berupaya dengan
kemungkaran-kemungkaran, dengan kemalasan yang ada di masyarakat sekitar anda,
maka akan ada pertanyaan kelak untuk apa ilmu anda digunakan.
Dan yang harus dicatat, bahwa jika Alloh menghendaki
masyarakat di sekitar anda menjadi orang-orang yang beriman, maka mereka pasti
akan menjadi orang-orang mu’min lantaran ceramah anda.
“Innal Huda, Hudalloh” , petunjuk itu milik Alloh semata.
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak ada seorangpun yang
sanggup menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disestkan Alloh maka tidak ada
yang sanggup untuk memberikan petunjuk.
Yang menjadi pertanyaan justru, sudahkah anda menyampaikan
pesan-pesan-Nya atas izin dan rekomendasi-Nya. Sudahkah anda mengantongi
Ridha-nya ? Jangan-jangan malah diri kita yang menjadi penyebab semuanya,
jangan-jangan diri kita yang masih terhalang akan rahmat-Nya, karena
kesombongan, ke-egoan dan perasaan paling bener.
Adakalanya bertafakkur itu lebih berharga dan utama ketimbang
ibadah lainnya. Maka bertafakur tentang diri ini amatlah penting, masyarakat yang sulit diajak bicara
atau kita yang keras kepala. Atau mungkin kita sendiri dulu yang sesungguhnya perlu membenarkan langkah-langkahnya secara
benar baik dihadapan-Nya maupun di hadapan mereka.
Kayunya yang memang keras,
ataukah senjata pemotongnya yang tumpul.
Kayu jati memang keras dan karenanya akan kesulitan kalau menggunakan pedang yang
tumpul apalagi memakai pisau cukur , tapi kerasnya kayu jati menjadi tak
berarti kalau kita gunakan gergaji mesin yang tajam.Namun betapaun lemah
dan lembeknya batang pisang anda tetap akan mendapatkan kesulitan kalau senjata
yang digunakan sejenis silet atau besi tumpul.
Hidts ini harus diyakini betul, “Jika kamu menolong Alloh, maka Alloh pun akan
menolongmu,dan Alloh akan memantapkan langkah-langkahmu”
Adakalanya
kita lupa diri dan terbawa emosi, nafsu. Telitilah diri kita sendiri, sedang
berdakwah mencari perhatian-Nya ataukah sibuk mencari sanjungan orang-orang? Sedang berusaha disanjung
oleh-Nya atau sibuk mencari popularitas ? Sedang mencari kehormatan di sisi-Nya
ataukah sedang gila hormat, sehingga
orang-orang semuanya merasa wajib menghormati anda karena anda ustdaz .
Cermin pasti sangat berguna bagi kita. Kita tidak akan mengetahui pakaian belakang kita rapih atau tidak kalau tidak bercermin.
Masukan orang lain pun bisa dijadikan cermin. Jadikanlah hinaan dan cercaan
mereka sebagai cermin berharga. Justru kalau anda dipuja terus menerus dan anda
merasa suka karenanya maka anda sudah
menjadi orang yang terlena dan
tertipu.
Bersihkan hati , agar menjadi cermin yang terang dan mampu melihat
jelas benda-benda didepannya.
Alloh Maha Suci.
Berusahalah terus mensucikan hati . Perbanyaklah dzikir kepada-Nya agar
kesucian Rabbani bertemu dan menyapa hati anda. Karena anda tau pasti bahwa
air akan
bercampur dengan air , dan tidak akan bisa bersatu dengan minyak.
Hadits Qudsi ini pun sangat menyejukkan, “Barang siapa mendekat
kepadaKu dengan berjalan makan Aku akan mendekatinya sambil berlari”,
Jangan ragukan Kasih sayAng-Nya, Ia Maha Rahman Rahiem, tapi
janganlah disalahgunakan, kerana dia juga punya sifat Syadiidul’Ngiqob (Penghukum yang keras).
“Ya, Alloh kuatkanlah kami untuk selalu berada di Jalan-MU.
Jadikanlah kami sebagai orang-orang pemberi petunjuk yang mendapatkan petunjuk
dari-MU”. Hasbunalloh wa ni’mal wakil, Cukuplah Alloh sebagai pelindung dan
pemberi petolongan kepada
kami.
###
Purwokerto
, 9 agustus,
2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar