Hati Yang Hidup
By : Agus M
Seorang guru, Syeh yang sedang menasehati beberapa orang
muridnya mengatakan, jika orang hatinya telah hidup dengan dzikrulloh maka
segala perbuatannya bisa menjadi ibadah, diamnya, buang air kecilnya, beraknya
, ketika sedang berhubungan badan dengan istri semuanya bisa menjadi ibadah
kepada Alloh. Apalagi saat di jalan,
saat melihat perempuan secantik atau sejelk apapun . Saat ditempat kerja,
apalagi saat duduk bersila berdzikir, apalagi puasanya dan apalagi sholatnya
merupakan ibadah-ibadah yang menyegarkan hati.
Namun jika orang hatinya mati, yang tidak pernah dihidupkan
dengan dzikir kepada Alloh, maka bisa kebalikannya. Jadi maksiat dan dosa .
Saat makan minumnya , semuanya dalam rangka memperturutkan nafsu walapun dari
rizki yang halal. Diamnya bermaksiat
,karena lupa kepada Alloh. Orang akan mudah mengeluh tidak bersyukur selalu
merasa menjadi orang yang serba kekurangan , bersedih tidak ingat akan
nikmat-nikmat yang ada. Merasa kurang puas terus, bermimpi terus, dendam dengan
tetangga, hasud, dengki, bahkan bisa berencana jahat. Apalagi bicaranya,
apalagi saat berkumpul dengan orang banyak, banyak salahnya ketimbang benarnya.
Ketika
berkumpul bersama istri, nafsu yang dikedepankan, sebarapa puas, seberapa lama,
berapa kali seminggu, marah kalau pelayanan tidak memuaskan, hanya memenuhi
hajat biologis. Bisa menjadi maksiat lahir batin kepada Alloh.
Sholatnya
bisa menjadi maksiat, tubuh bertakbir, tapi hati ke mana-mana, tidak sopan
berhadapan dengan Tuhannya tapi hatinya ada di tempat lain. Batinmu adalah
lahirmu dihadapan-Nya. Bisa anda bayangkan jika anda ketamuan seseorang duduk
di depan anda ngobrol ke sana ke mari, tapi tidak melihat anda tengok ke sana
kemari tidak sadar dengan apa yang diucapkan, bahkan kadang-kadang bangkit
berdiri berjalan ke sana kemari tidak perduli dengan anda sedikitpun, walaupun
berkali-kali menyebut nama anda.
Hati
yang lupa kepada Alloh, jangankan aktifitas-aktifitas lahir yang berbaju dunia,
saat bekerja saat di kantor, keuntungan materi yang dipikirkannya selalu,
seberapa banyak bonus yang akan didapat, seberapa besar gajihku, kapan naik
pangkat , tidak puas dengan penghasilan yang ada dan seterusnya. Aktifitas
akhirat yang jelas-jelas asalnya ibadah juga bisa berbalik menjadi aktifitas duniawi
dan bahkan jadi bernilai maksiat kepada Alloh SWT.
Jika
seseorang pergi ke masjid yang mestinya ibadah, bisa menjadi maksiat karena
ternyata maksud hatinya bukan karena ALLOh, namun karena ingin dikatakan orang
alim, ingin diangkat jadi ketua ta’mir, ingin dijadikan menantu pak haji, atau
ada juga yang menjadi aktifitas duniawi, karena ingin pangkatnya naik, ingin
rizkinya bertambah, ingin dagagnnya laris, ingin anaknya jadi pegawai negeri.
“Wah,
terus bagimana dengan aktiftas dunianya kalau begitu, dasar orang gila. Gila
harta, gila kedudukan, gila pangkat”. Di depan Tuhan saja masih memikirkan begituan, apakah lupa bahwa
dosanya telah menumpuk setinggi gunung, apakah lupa kalau dosa-dosa itu tidak
terampuni bakal menjadi orang yang celaka ?
Mengapa menambah dosa terus.
“Laahaula
wala quwwata Illa Billahil’aliyyil ‘adzim”
Hati
yang Hidup adalah hati yang selalu dipenuhi dengan dzikrulloh, hati yang ingat
dan diingat Alloh.
“Ingatlah
kamu semua kepada-Ku maka Akupun akan mengingatmu” (al-Hadist)
“Ingatlah
hanya dengan berdzikir kepada Alloh hati akan menjadi tenang”
Hati
yang khusu, hati yang selamat karena dzikir, saat diamnya saja bisa merupakan
ibadah besar apalagai geraknya. Hati yang selalu dzikir tidak pernah berhenti
ibadah, kendati sekujur tubuhnya diam, bahkan saat tidur sekalipun.
Walaupun
kelihatannya sedang duduk berdiam diri, namun hatinya sedang dipenuhi rasa
syukur kepada Alloh, hatinya sedang bertafakkur mengagumi penciptaan Alloh,
hatinya sedang berdoa untuk anaknya, istrinya, suaminya, bahkan kepada
tetangganya sekalipun senantiasa memusuhinya.
Saat
berkumpul , berjima’ dengan istrinya, hatinya terus berputar bermunajat kepada
Alloh, berdoa semoga diberikan kekuatan menjaganya dari api neraka, semoga
anak-anknya menjadi shalih-shalihah, tidak sekadar pemenuhan kepuasan sexsual
belaka.
Saat
melihat wanita sejelek apapun, hatinya akan tertuntun untuk tidak membenci dan
berpikir buruk, karena dia sadar ia adalah Ciptaan-Alloh yang bisa jadi secara
ruhani bisa lebih mulia ketimbang dirinya kendati secara fisik dikatan jelek
oleh orang.
Melihat
wanita cantik, Subhanalloh, Maha Suci Alloh dengan segala ciptaan-Nya. Doakan
semoga hatinya secantik rupanya.
Ada
yang pusarnya kelihatan ? Masya Alloh, semoga Engkau mengampuninya, semoga aku
diselamatkan dari fitnah wanita dan kejahatannya. Jauhkan anak-anak perempuanku , keluargaku
dari keumungkaran dan maksiat kepada-Mu.
Bagaimanakah
dengan anda ?
“Ingatlah
bahwa dzikir kepada Alloh itu lebih besar “
###
Tidak ada komentar:
Posting Komentar